Senin, 04 Januari 2010

Kekasih

Ungkapkan satu kata

Yang slama ini

Aku nantikan darimu

 

Ka’rna ku tak bisa

Membaca matamu

Mendengar bisikmu

 

Duhai kekasihku

Pujaan hatiku

Yang slalu hadir dalam mimpi-mimpiku

Kau slalu ku puja dan slalu ku damba

Dalam penantian hidup

Sepanjang masa

 

Dan ku lalui hariku tanpa dirimu

Dan tak ada lagi kisah yang ada disini

 

Janji Hati

Tatap matamu slalu membuatku terpaku

Senyum bibirmu slalu mengutar rasa syahdu

Tak lelah raga ini tuk temani harimu

Tak lekang jiwa ini tuk dampingi hidupmu

 

Mengucap suatu janji

Dalam hidup

Dalam mati

 

Yang ku ungkapkan padamu

Itu cinta

 

Kekasih

Pujaan hati

Yang slalu menghantui malamku dan mimpiku

 

Datanglah

Kembali

Sgra hampiri aku

Dekapku dan peluklah aku

 

Sang Waktu

Satu putaran musim telah berlalu

Semua terasa begitu cepat

Siang malam berjalan

Melupakanmu dan semua kenanganmu

Terkubur jauh dalam sebuah dendam

Dendam cinta berdinding kerinduan

 

Aku tak seperti yang dulu

Mungkin kau juga begitu

Aku tak peduli lagi

 Biarkan kau pergi

Membawa hati yang terluka

Menyimpan satu cita-cita

 

Cinta tak selamanya milik kita

Biarkan dia pergi

Menghilang

Memusnahkan asa

 

Jangan kau kenang lagi

Cinta yang pernah ada

Itu hanya kenangan indah

Dan satu mimpi buruk

Terlalu indah dilupakan

Terlalu sakit untuk disimpan

Aku dan hidup baruku

Aku dan sebuah cinta yang baru

Entah apa namanya

Begitu indah

Terasa perih

Namun bahagia

 

Dalam setiap degupan jantung

Ada satu kerinduan

Tersimpan satu cinta

Begitu dalam dan sangat dalam

 

Aku tak mampu menutupi

Tak bisa melupakan

Walau hanya sejenak

Sekedipan mata

Sedetik waktu

 

 

 

 

 

 

 

 

Cinta bukan malaikat

Cinta adalah matahari

Matahari untuk setangkai melati

Yang pernah layu

Yang terus menanti

 

Kisah itupun terus berjalan

Bukan dalam sebuah akhir yang indah

Namun awal dari sebuah kesempurnaan

Untuk melati yang menanti mataharinya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sangkakala

Sangkakala tertiup menerpa tiap wajah

Dan kesunyian terpecah bak ombak yang bergemuruh

Dalam setiap nestapa rindu yang terasa

Semak dalam dada pun  terasa sirna

Karena ada cinta disetiap tatapannya.

 

Kerlap kejernihan yang selalu memudar

Tiada batas tiada akhir

Karena mata hati yang kian menjauh

Terasa dekat terasa nyata           

 

Entah angin yang berhembus

Ataukah hati ini t’lah tertembus

 

Lambaian senja menyapa indah dunia

Membuka mata cakrawala yang mulai punah

Selamat datang jiwa yang tenang

Mulailah lembaran baru dari siang dan petang

 

 

 

 

Kesendirian

Malam ini aku sendiri

Tanpa dirimu menemaniku

 

Berbisik pada bintang

Bicara pada bulan

Berharap mereka mendengar

Dan sampaikan rindu ini kepadamu

 

Duhai kekasih hati

Dapatkah engkau merasa

Resah jiwaku

Saat ku tak temukan bayangmu

 

Duhai kekasih hati

Dapatkah engkau merasa

Resah jiwaku

Saat ku tak jumpai hadirmu

 

Datanglah sayangku

Tenangkan aku yang slalu merindumu

Hilangkan resah jiwaku ini

Dan jangan pernah kau lepaskanku

Untuk slamanya

 

Biru

Biru

Aku lihat itu

Selalu bersamaku

Dalam relung hatiku

 

Indah

Terasa di dada

Merasuki jiwa

Yang slama ini hampa

 

Sinari hati

Pupuskan asa

Tuk bersamamu

Tuk memilikimu

 

Cinta

Rasa ini indah

Tak dapat ku ungkap

Walau dalam untaian kata

 

Hanya harap Satu

Tuk bisa melihatmu

Dalam setiap

Mimpi indahku